IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

Pelatihan Kurikulum Merdeka  

Pelatihan Kurikulum Merdeka yang akan berlangsung selama lima  hari kedepan resmi dibuka oleh ketua Yayasan Pendidikan Sorowako, Bapak Firman Fauzi, dilanjutkan dengan sambutan oleh Dirsekum, Ibu Sulheni. Beliau memberikan sambutan yang luar biasa yang tentunya menambah semangat para peserta pelatihan. Pelatihan kali ini menghadirkan pemateri yang luar biasa dan sangat berpengalaman. Semoga bisa mendapatkan manfaat dan bisa diaplikasikan di tahun ajaran baru. 

Pelatihan Kurikulum merdeka diawali dengan Penurunan CP (Capaian Pembelajaran) menjadi ATP masing-masing mata pelajaran sesuai dengan fase yang diajarkan. Teman-teman guru sangat antusias mengerjakan tugas yang diberikan oleh narasumber. 

Pelatihan kali ini dipandu oleh bapak Sunardi, S. Pd., M. Pd, di tengah-tengah kesibukannya, beliau masih menyempatkan waktunya untuk hadir di sekolah kami. Untuk SD YPS Singkole Implementasi Kurikulum Merdeka sudah memasuki tahun kedua, walaupun begitu guru-guru tetap bersemangat untuk mengikuti pelatihan ini demi penyempurnaan pelaksanaan kurikulum merdeka di tahun-tahun mendatang. 


Pembuatan ATP dan Modul Ajar

Penurunan CP menjadi ATP kali ini dilakukan dengan menyusun ATP langsung 1 Fase, misalnya guru-guru yang bertugas di Fase A maka akan menyusun ATP dengan menggabungkan kelas 1 dan kelas 2,  ini berbeda dengan yang sebelumnya dimana ATP sebelumnya itu disusun persemester dan perkelas. Setelah ATP rampung maka diturunkan lagi menjadi modul ajar masing-masing guru membuat modul ajar sesuai fase yang diajarkan dan telah disepakati pembagiannya dengan guru selevel.

Pembuatan Assesmen

Teori-teori dalam pembuatan assesmen dijabarkan oleh bapak pemateri dengan sangat sederhana dan lugas, dimulai dengan penjelasan tentang assesmen diagnostik kognitif maupun non kognitif, hal-hal yang kadang kita lupa sebagai pendidik adalah lupa mendiagnosa kebutuhan peserta didik, baik itu gaya belajar peserta didik (Audiotory, visual, audiovisual maupun kinestetik), maupun bakat dan minat peserta didik (di bidang seni, olahraga, ataupun kesenangan-kesenangan lainnya), lalu dilanjutkan dengan penjelasan assesmen formatif dimana assesmen ini dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung untuk mengukur kekurangan-kekurangan guru saat memberikan pelajaran kepada peserta didik, dan menariknya untuk assesmen formatif ini tidak harus diinput dalam raport, selanjutnya ada penjelasan tentang assesmen sumatif, untuk jenis assesmen ini dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan hasil diagnosa tadi, boleh menggunakan tes tertulis maupun lisan, juga boleh dengan proyek, portofolio ataupun performance dari peserta didik sesuai dengan kecenderungan masing-masing.

Menelaah modul bersama Fase C mata pelajaran IPAS


Menelaah modul mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

Menelaah Modul Mata Pejalaran IPAS